Jumat, 16 November 2007

Orion - The Hunter

Orion adalah suatu rasi bintang yang sering disebut sebagai Sang Pemburu. Rasi ini mungkin merupakan rasi yang paling terkenal dan mudah dikenali di angkasa. Bintang-bintang terangnya terletak pada ekuator langit dan terlihat dari seluruh dunia sehingga rasi ini dikenal secara luas.

Bintang paling terang dalam rasi Orion adalah Beta Orionis atau Rigel dengan magnitudo semu (m) = 0,43. Bandingkan dengan bintang paling terang yang berada di dekatnya, Sirius, dengan m = -1,47. Rigel berwarna biru, suhu permukaannya sekitar 13 000°. Bintang ini setiap detiknya memancarkan energi 23 000 kali lebih besar daripada matahari. Garis tengah Rigel 33 kali garis tengah matahari.


Yang kedua paling terang adalah Alpha Orionis atau Betelgeuse yang berwarna merah, dan merupakan bintang maharaksasa yang jari-jarinya berubah-ubah antara 500 dan 750 kali jari-jari matahari. Seandainya matahari sebesar itu, Planet Merkurius, Venus, Bumi dan Mars akan ”habis tertelan” olehnya. Betelgeuse sebenarnya merupakan bintang kembar enam, tetapi teman-temannya terlalu kecil untuk dapat dilihat.


Sebagai rasi bintang yang cerah, Orion telah dikenal oleh berbagai peradaban kuno dan dengan berbagai gambaran. Dalam salah satu vesi mitologi Yunani diceritakan bahwa Orion menganggap dirinya sebagai pemburu terbesar di dunia. Hal ini terdengar oleh Hera, istri Zeus, dan dia memutuskan untuk mengirim kalajengking (Scorpio) pada Orion. Orion pun disengat hingga mati oleh kalajengking tersebut. Kemudian hari Zeus menyesali hal ini dan menempatkan Orion di langit. Kalajengking tadi pu ditempatkan di langit, sebagai rasi bintang Scorpius. Fakta yang cukup menarik bahwa saat salah satu diantara rasi tersebut terlihat di langit, rasi yang lainnya sudah terbenam. Dengan demikian dua pesaing ini tidak akan pernah bertemu. Orang-orang Sumeria kuno melihat pola bintang ini sebagai domba sedangkan di china kuno, Orion adalah saalah satu dari 28 zodiak Shio. Bintang-bintang ini dianggap sebagai Dewa Cahaya, Osiris, oleh bangsa Mesir Kuno. Orang Jawa menamakan rasi Orion sebagai ”lintang Waluku” atau alat pembajak sawah. Penampakan rasi ini bersamaan dengan datangnya musim hujan di Indonesia pada bulan Februari. ”Sabuk dan pedang” Orion seringkali disebut-sebut dalam literatur kuno dan modern dan juga dikenali dalam lambang bahu Divisi Infantri ke-27 Tentara Amerika selama perang dunia. Hal ini mungkin disebabkan oleh Komandan Pertama divisinya adalah Mayor Jenderal John F. O’Ryan.

Ilustrasi Gambar :

  • Starry Night Starter

0 komentar: