Kamis, 15 Januari 2009

Gerhana Matahari Cincin - 26 Januari 2009

Tanggal 26 Januari 2009 nanti bisa dikatakan sebagai hari yang istimewa. Selain bertepatan dengan Tahun Baru Imlek 2560, pada hari yang sama kita juga dapat menyaksikan sebuah fenomena langit yaitu gerhana matahari. Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun ukuran Bulan jauh lebih kecil, bayangan Bulan mampu menghalangi cahaya matahari sepenuhnya karena Bulan yang memiliki jarak rata-rata 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.

Berdasarkan bentuknya, gerhana matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: gerhana total (piringan Matahari tertutup sepenuhnya oleh piringan Bulan), gerhana sebagian (piringan Bulan hanya menutupi sebagian piringan Matahari), dan gerhana cincin (piringan Bulan hanya menutup sebagian dari piringan Matahari dan ukuran piringan Bulan lebih kecil daripada piringan Matahari), bergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari yang dapat mempengaruhi ukuran piringan Matahari dan Bulan yang kita amati dari Bumi.


A : Gerhana Matahari Total
B : Gerhana Matahari Cincin
C : Gerhana Matahari Sebagian


Sayangnya, tidak semua orang di Bumi dapat melihat fase total ataupun fase cincin setiap kali gerhana Matahari terjadi. Hanya daerah-daerah tertentu yang termasuk ke dalam lintasan gerhana saja yang dapat melihatnya sementara daerah selain lintasan tersebut hanya dapat melihat gerhana matahari sebagian saja.

Beruntung lah kita yang berada di Indonesia karena pada tanggal 26 Januari 2009 nanti yang jatuh pada hari Senin, dapat menyaksikan fenomena gerhana matahari cincin walaupun tidak seluruh wilyah di Indonesia akan menyaksikan fase gerhana yang sama. Beberapa wilayah yang termasuk ke dalam lintasan gerhana matahari cincin diantaranya adalah bagian selatan Pulau Sumatera (Lampung dan sekitarnya), bagian barat Pulau Jawa dan bagian tengah Pulau Kalimantan (Borneo dan sekitarnya) sementara daerah lain seperti Jakarta dan Bandung hanya dapat menyaksikan gerhana matahari sebagian saja.



Untuk daerah di Indonesia dapat dilihat di sini.

Gerhana akan dimulai pada pukul 15.20 dimana piringan Matahari dan piringan Bulan akan mengalami kontak pertama kemudian mencapai puncak pada pukul 16.30 dan berakhir menjelang Maghrib. Nah, bagi Anda yang ingin mengamati gerhana matahari cincin ini sendiri, sebaiknya gunakanlah peralatan yang aman untuk mata karena walaupun intensitas cahaya Matahari berkurang karena tertutupi oleh Bulan namun tetap masih dapat berakibat fatal pada mata kita. Jangan pernah melakukan kontak langsung dengan matahari dan walaupun Anda menggunakan peralatan yang cukup aman sekalipun, jangan mengamati matahari lebih dari 3 (tiga) menit secara terus menerus.

Alat bantu yang dapat digunakan dalam pengamatan gerhana matahari diantaranya adalah kacamata gerhana sederhana yang dapat dibuat dengan menggunakan bahan negatif film atau klise yang sudah ter’bakar’, teleskop atau binokuler yang telah dilengkapi dengan filter matahari atau memproyeksikan bayangan matahari yang didapatkan oleh teleskop dan binokuler tersebut ke sebuah layar atau menggunakan bayangan dari sebuah pinhole camera. Cara-cara aman lain yang dapat digunakan untuk mengamati gerhana matahari dapat dilihat di sini.

Jangan lewatkan kesempatan ini. Selamat mengamati!

Referensi :

0 komentar: